Selasa, 01 Februari 2011

HUJAN DERAS ANGIN KENCANG TAK MENGGOYAHKAN RIBUAN MASSA . SEJUMLAH KALANGAN SESALKAN SIKAP BUPATI YANG LEBIH MEMILIH MENINGGALKAN MASYARAKATNYA

RIBUAN MASSA TETAP BERTAHAN DI TENGAH-TENGAH HUJAN ANGIN KENCANG
SEJUMLAH KALANGAN MENYESALKAN SIKAP BUPATI YANG MENINGGALKAN MASYARAKATNYA DALAM KESULITAN

SELATPANJANG POST Selasa 01 Februari 2011,Sekitar pukul 10.45 Wib,Ketika ribuan masyarakat dari penjuru desa se kecamatan merbau,Ingin mengadukan kelanjutan nasib mereka ke orang nomor satu di negeri ini,Dengan beramai-ramai mendatangi kantor bupati kepulauan meranti yang berada di jalan dorak,Hanya selisih hitungan menit saja,Drs Irwan Nasir M.Si bupati kepulauan meranti langsung tancap gas dengan menaiki mobil yang biasa di kendarai oleh sopir pribadinya,Meluncur kearah pelabuhan tanjung harapan( pelabuhan ferry). Dengan tujuan pulau Batam Propinsi Kepri.

Kepergian orang nomor satu di kabupaten kepulauan meranti ini( Drs Irwan Nasir M.Si),Yaitu Bupati Kepulauan Meranti ke pulau batam,Baik itu dalam rangka dinas maupun keperluan lainya,Sudah barang tentu menyebabkan kekecewaan yang sangat mendalam bagi ribuan masyarakat dari penjuru desa sekecamatan Merbau,yang jauh-jauh mendatangi kantor bupati,Dengan maksud ingin mengadukan segala uneg-uneg yang ada di dalam hati mereka,Bahkan kekecewaan juga di sampaikan oleh sejumlah kalangan di meranti ini yang mengetahui adanya ribuan masyarakat dari desa-desa yang hendak mengadukan nasib mereka ke bupati,Sementara orang yang di harapkan mampu memberikan solusi dan memberikan perlindungan atas nasib mereka,Yaitu Bupati kepulauan meranti, ternyata pada saat yang sama meninggalkan kota selatpanjang.

Seperti yang di tuturkan Sami’an 67 (thn),Saleh(59thn),Kodri(46thn) dam pohan(62thn),Priba paro baya ini adalah di antara ribuan masyarakat dari desa-desa se kecamatan merbau yang ingin menyampaikan keluh-kesahnya ke Bupati kepulauan meranti,Sambil merapatkan bibirnya,Dan sesekali mengusap cucuran air keringat yang sudah mulai membasahi baju kaos berwarna hitam yang ia paki saat ini itu,” Meskipun harus menyeberangi lautan selama berjam-jam lamanya dengan menaiki kapal pompong( kapal kayu) dari kampungnya menuju kota selatpanjang,Kakek-kakek yang semuanya sudah mengaku punya cucu lebih dari tujuh itu,Merasa kesal dan sangat kecewa atas sikap orang yang dulu di percaya dan di yakini mampu memimpin negeri ini,Sehingga di pilih menjadi calon Bupati dalam pemilukada tahun lalu, Namun semuanya itu hanya angan-angan, setelah orang yang di idolakan itu duduk di kursi empuk sebagai bupati, Ternyata apa tidak seindah yang mereka bayangkan,jika kondisinya seperti saat ini.

“Kami datang ke sini ini bukan mau jadi tontonan masyarakat kota selatpanjang, Tapi kami hari ini (selasa) datang ke kantor Bupati kepulauan Meranti nan megah ini, Untuk mengadukan kelanjutan nasib anak cucuk kami di sana yang sejak beberapa tahun ini mulai terusik dan tidak nyaman lagi dalam hidup bermasyarakat,karena ketenteraman kami yang selama ini terjaga dengan baik, secara berlahan mulai goyah di karenakan adanya hasutan/profokasi dari pihak-pihak tertenu yang ingin memecah belah kerukunan,dan kenyamanan masyarakat yang ada di pulau merbau itu.Tutur Saleh(59thn) yang di iyakan oleh seluruh rekan-rekanya.ketika menjawab pertanyaan wartawan ini di depan kantor bupati jalan dorak.

Tambah Bapak lebih dari paroh baya itu,yang mengaku sudah memiliki 6 cucu dan semuanya berdomisili di kecamatan merbau dengan berpropesi sebagai tukang noreh getah kater,dan sebagaian lagi berkebun sagu mengatakan,Hampir puluhan tahun lamanya,Kami tidak pernah beradu mulut dengan sesame pemilik lahan di sekitar,Maupun beradu mulut dengan masyarakat di sana gara-gara kita tidak mau menjual lahan ke pihak lain,bahkan ahir-ahir ini pertikaian pun sudah mulai menjadi tontonan sebagain warga di sana, dan penyebabnya kebanyakan di karenakan adanya kisrus kepemilikan lahan.kalau dulu lahan kosong atau lahan yang berada di hutan pinggiran bakau di biarkan saja seolah-olah tak ada pemiliknya, Tapi sekarang ini kalau ada di desa lukit, Gunung pun di kalim ada pemiliknya, yang tujuangan akan di jual ke pihak perusahaan( PT RAPP).

Sama halnya,Kodri warga desa blitung yang mengaku di percaya oleh tetangganya untuk mengurus lahan mereka, di karenakan belasan bahkan lebih dari 23 hektar lahan tetangganya itu sudah di jual oleh oknum desa dan warga selatpanjang ke pihak perusahaan PT RAPP.Pihaknya merasa meminta agar pemerintah kabupaten kepulauan meranti, serta aparat hokum di kabupaten kepulauan meranti ini, Seperti aparat kejaksaan selatpanjang, aparat kepolisian untuk mengusut dan menindak lanjuti sengketa lahan akibat adanya tumpang tindih surat kepemilikan tanah, pasalnya jika hal ini terus di biarkan berlarut, maka sikap tidak peduli perusahaan terhadap masyarakat, lambat laun akan menimbulkan konflik dan berpotensi menimbulkan perpecahan.

Bahkan kodri menjelaskan, Masalah tumpang tindih kepemilikan lahan atas dasar surat kepemilikan lahan yang marak terjadi ahir ini di kecamatan merbau, pada dasarnya di sebabkan oleh sikap perusahaan yang tak mau ambil pusing dan tidak mau meneliti keabsahan surat tanah yang akan mereka beli dari masyarakat maupun dari oknum desa, Sebab di lapangan pihak perusahaan melalui kaki tanganya yang bergerilya di sana mempengaruhi masyarakat agar menjual lahanya,Tidak mau ambil pusing dan tidak mau bertanggung jawab jika lahan yang mereka beli( berdasarkan surat keterangan tanah) yang di keluarkan oleh kepala desa maupun oknum pejabat di daerah itu nantinya akan menimbulkan persengketaan antara warga. Dan permasalahan seperti inilah yang saat ini membuat kondisi daerah kami tidak lagi kondusif, sebenar-benar ada rebut di kampong bahkan sampai kekantor desa, namun sejauh ini tidak ada solusi yang dapat di perbuat oleh oknum desa. Kesalnya.

Menyikapi Kepergian Bupati kepulauan meranti ke pulau batam, di saat ribuan masyarakatnya mendatangi kantornya di jalan dorak untuk mengadukan nasib mereka, Ramli Ishak tokoh masyarkat kabupaten kepulauan meranti, yang juga politisi kawakan partai PDIP di wilayah ini rabu(02/1) di selatpanjang pihaknya sangat menyayangkan hal ini di biarkan begitu saja.” Kami selaku masyarakat sangat prihatin dan menyayangkan terhadap sikap bupati kepulaun meranti, Yang di saat ribuan masyarakatnya menginginkan solusi atas persoalan yang mereka hadapi, Ternyata orang yang mereka pilih dan mereka anggap mampu memimpin negeri ini, menduduki jabatan sebagai bupati dari hasil pemilukada lalu, ternyata memperlihatkan ketidak mampuanya dalam memenuhi janji-janjinya pada saat kampanye di hadapan masyarakat.

Saya ingat betul, Beliau( Bupati Irwan Nasir) pernah mengeluarkan kata-kata yang sangat menabjubkan hati masyarakat ketika kampanye di selatpanjang maupun blitung,adapun kata-kata yang beliau sampaikan kalau tidak salah inti dari perkataanya adalah, siap mengabdi dan menyerap aspirasi seluruh lapisan masyarakat “ namun kenyataanya saat ini ketika ribuan masyarakat mendatangi di kantornya untuk mengadukan nasibnya yang mulai terancam, Bupati malah pergi meninggalkan mereka,yang jelas dengan tidak adanya pemberitahuan secara resmi dari pemkab atas kepergian bupati, tentunya akan menimbulkan imej kurang bagus di hadapan masyarakat.

Berdasarkan pantauan selatpanjang post,ribuan masyharakat dari kec merbau terus bertahan dan mendirikan tenda di pintu masuk kantor bupati, bahkan selasa sore hingga menjelang malam, hujan lebat dan angina kencang yang mengguyur mereka sejak pukul 15.10 Wib hingga pukul 18,45 Wib tidak sedikitpun menyurutkan niat mereka, Dengan tenda seadanya yang sebelumnya telah mereka persiapkan, massa pun terus bertahan hingga hari berikutnya,hari rabu (3/1).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar